
proindonesia :Sebanyak 700 personel atau setara satu Batalyon Pasukan Marinir (Pasmar) I Surabaya,
telah dipersiapkan dengan persenjataan lengkap untuk mengantisipasi pengamanan blok minyak
di Ambalat, Laut Sulawesi. Sebanyak 700 personel pasukan itu tampak ketika melakukan apel
organik pasukan dari Batalyon Infanteri (Yonif) 1, Brigif I, bersama dengan 3.000 lebih
personel lainnya di Bumi Marinir Karang Pilang Surabaya, Selasa (9/3) pagi, dengan
Komandan Upacara Komandan Pasmar I, Brigjen TNI (Mar) Baharudin.
"Marinir tidak mau dikatakan tidak siap. Makanya kalau ada perintah dikirim ke perbatasan
Indonesia-Malaysia, akan dikirim pasukan Yonif 1 ini lengkap dengan peralatannya," tegas
Baharudin. Persenjataan yang dipersiapkan antara lain, enam pucuk Roket RM-70 yang baru
dibeli TNI AL beberapa tahun lalu dari Chekoslovakia.
Baharudin menyatakan, roket yang pernah diujicobakan di Puslatpur Marinir Asembagus,
Situbondo itu memiliki daya jelajah sekitar 20 kilometer dengan daya ledak bisa
menghancurkan kawasan dalam radius dua kilometer. Roket tersebut juga akan berguna untuk
digunakan dalam pertempuran laut.
Selain roket, pasukan baret ungu itu juga dilengkapi dengan persenjataan artileri, yakni
Howitzer-105 dan Howitzer-122. Karena itu, meskipun secara organik pasukan tersebut
berasal dari Yonif 1, namun juga didukung oleh Resimen Artileri dan pasukan elit Marinir,
Taifib. "Jadi kalau sewaktu-waktu kami diminta ke perbatasan, kami sudah siap. Istilahnya
kami ini stand by dan on call, meskipun belum ada siaga satu dan sebagainya. Sampai
sekarang belum ada kondisi siaga," papar jenderal marinir berbintang satu asal Pamekasan,
Madura itu.
Sebelumnya, Sabtu empat hari lalu Pasmar I juga sudah mengirim sebanyak 150 personel atau
satu kompi plus Marinir yang ditempatkan di Tarakan dan Pulau Sebatik dengan menggunakan
pesawat Hercules dari Surabaya. Keberadaan pasukan itu untuk mengantisipasi kemungkinan
terburuk menyusul adanya manuver pesawat dan kapal perang Malaysia di sekitar Laut Sulawesi.
Apel organik yang diikuti 3.710 pasukan marinir tersebut merupakan apel tiga bulanan untuk
mengecek kesiapan pasukan tersebut dalam menghadapi penugasan mendadak. Hampir seluruh
kekuatan senjata dan personel ditampilkan dalam apel tersebut. "Ini apel rutin, cuma
kebetulan sekarang situasinya berbeda, yakni ada masalah dengan Malaysia," katanya.
Selain mempersiapkan pasukan untuk pengamanan perbatasan, Pasmar I juga mempersiapkan
pasukan Yonif 5 Marinir untuk dikirim ke Nangroe Aceh Darussalam (NAD) menggantikan Yonif
3 yang sudah lama bertugas di daerah bekas bencana gempa dan tsunami itu. Baharudin hanya
menambahkan belum tahu kapan pengiriman pasukan ke perbatasan RI-Malaysia maupun ke Aceh.
sumber : tempo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar